PENDAHULUAN
Pemenuhan telur konsumsi di Kabupaten
Banggai berasal dari telur ayam ras dan telur ayam buras (bukan ras) dan pada
umumnya (95 %) telur ayam ras yang terdapat dipasaran berasal dari luar daerah
sedangkan telur ayam buras telah dapat diusahakan oleh mansyarakat walaupun
jumlahnya masih terbatas. Hal ini merupakan peluang bagi peternak untuk
memperbesar usaha peternakan ayam buras dan meningkatkan produksi telur. Salah
satu jenis ayam buras yang memiliki produksi telur yang tinggi adalah ayam
arab. Sejak tujuh tahun terakhir (2003) Dinas Pertanian Kabupaten Banggai mulai
mendistribusikan bibit ayam arab kepada kelompok tani ternak yang diusahakan
secara semi intensif dan intensif.
Sistem pemeliharaan ayam arab
secara intensif memiliki berbagai keuntungan antara lain dapat meningkatkan
produktivitas telur hingga 40 % lebih
tinggi dibadingkan dengan sistem pemeliharaan ekstensif (tradisional), akan
tetapi juga memiliki berbagai kelemahan yakni ; membutuhkan biaya pakan yang
besar (70 %), memiliki kualitas telur yang relatif rendah (kuning telur yang
pucat dan cenderung terkena serangan penyakit secara besar-besar. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu
dilakukan terobosan-terobasan dalam bidang teknologi peternakan utamanya yang
berkaitan dengan persoalan ransum. Diharapkan dengan teknologi tersebut
mendapat suatu metode baru dalam hal penyedian ransum yang lebih simpel,
efektif dan efisien, sehingga peternak ayam arab dapat terus
menjalankan usaha dengan tingkat keutungan yang lebih besar karena ternak dapat
tumbuh lebih baik dengan terpenuhinya kebutuhan zat-zat makan dan terjaganya
kesehatan ternak.
Teknologi probiotik adalah salah satu temuan dalam bidang
ilmu bioteknologi yaitu suatu produk yang mengandung mikroorganisme hidup dan
nonpatogen yang diberikan kepada hewan untuk memperbaiki laju pertumbuhan,
efesiensi konversi ransum dan kesehatan hewan karena dapat memperbaiki daya
cerna dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Probiotik untuk ternak di Indonesia telah dikembangkan secara komersil
(dijual dipasaran) akan tetapi pemasaran yang masih terbatas dan harganya masih
relatif mahal. Padahal bahan alami yang banyak ditemui di sekitar dan secara
turun-temurun telah digunakan untuk berbagai manfaat dapat digunakan sebagai probiotik
atau jamu untuk ternak yang dapat digunakan sebagai aditif yang pemberiannya dapat dicampurkan ke dalam
air minum ternak. Bahan alami tersebut adalah umbi rumput manggata dan buah mengkudu (Morinda
citrifolia) yang difermentasi menggunakan limbah air kelapa.
Penggunaanbahan alami tersebut yang mudah diperoleh karena rumput manggat dikategorikan sebagai gulma (tanaman
pengganggu) dalam pertanian dan air kelapa merupakan limbah pertanian yang
berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian penggunaan
aditif alami hasil fermentasi manggata dan buah mengkudu terhadap pertambahan bobot
badan dan produksi telur ayam arab menarik untuk dilakukan.
1.1
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana
pengaruh pemberian aditif hasil fermentasi umbi rumput manggata dan buah mengkudu terhadap pertambahan bobot ayam arab.
2. Bagaimana
pengaruh pemberian aditif hasil fermentasi umbi rumput manggata dan buah mengkudu terhadap produksi telur ayam arab.
1.2
Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian aditif hasil
fermentasi umbi rumput manggata dan buah
mengkudu terhadap pertambahan bobot ayam arab.
2. Mengetahui
pengaruh pemberian aditif hasil fermentasi umbi rumput manggata dan buah mengkudu terhadap produksi telur ayam arab.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa bahan alami yang banyak terdapat disekitar kita dan dianggap tidak bermanfaat
ternyata dapat digunakan sebagai probiotik alami yang bermanfaat untuk
meningkatkan produksi ayam arab.
1.3
Batasan
Penelitian
Penelitian ini hanya
difokuskan pada bagaimana cara pembuatan aditif
bahan alami yaitu fermentasi umbi rumput manggata dan buah mungkudu yang menggunakan media air kelapa dan
terasi dan selanjutnya hasil fermentasi tersebut diaplikasikan pada hewan
percobaan yaitu ayam arab. Adapun pengaruh aditif tersebut pada hewan percobaan
(ayam arab) hanya difokuskan untuk mengamati pengaruh pertambahan bobot badan ayam
arab fase grower (umur 6 minggu) dan produksi telur ayam arab pada fase layer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar