Rabu, 18 Desember 2013

HARAPAN DAN TANTANGAN PETERNAKAN AYAM BROILER

PENDAHULUAN

Usaha ayam ras pedaging memiliki prospek yang cerah dikarenakan dua alasan yaitu : 1) permintaan akan konsumsi daging ayam broiler yang meningkat dan (2) perputaran modal yang cepat. Hal ini yang menjadi alasan orang melakukan usaha ternak ayam broiler. Berdasarkan skala usaha peternakan broiler diusahakan oleh peternakan kecil (peternakan rakyat) dan peternakan besar. Dalam menjalankan usaha, umumnya ada dua pola yang dilakukan yaitu : (1) peternakan broiler  mandiri dan (2) peternakan broiler secara kemitraan. 

Peternakan ayam broiler mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan peternakan penghasil daging lainnya. Keunggulan itu diantaranya adalah siklus produksi yang singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah dapat dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56 kg/ekor dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga lahan yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien. Siklus produksi yang pendek inilah yang menjadi daya tarik bagi peternak karena perputaran modalnya relatif lebih cepat. Modal yang telah dikeluarkan akan cepatkembali, sehingga keuntungan akan cepat didapatkan.

Namun demikian, usaha ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, utamanya biaya yang tinggi sehingga memerlukan modal investasi yang besar. Kendala lainnya adalah : tingginya tingkat resik yang dihadapi dalam usaha ternak ayam broiler seperti resiko fluktuasi harga, baik harga-harga input seperti DOC, pakan dan obat-obatanmaupun fluktuasi harga jual output berupa ayam hidup dan daging. Resiko lain yang dihadapi dalam usaha ternak ayam broiler adalah resiko produksi yang disebabkan oleh cuaca dan iklim serta penyakit dan resiko sosial.

Hal itulah yang sering menjadi kendala utama dalam bisnis ayam broiler. Dalam dunia ekonomi fluktuasai harga input dan output sangat di pengaruhi oleh permintaan dan penawaran, beberapa hal yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler antara lain : budaya masyarakat Indonesia yang menganggap daging masih merupakan menu spesial. Adanya momen lebaran, natal, tahun baru biasanya akan terjadi kenaikan permintaan daging, tetapi setelah momen itu selesai atau memasuki tahun ajaran pendidikan yang baru biasanya akan terjadi pemurunanan permintaan daging broiler. Kebiasaan masyarakat yang suka mengkonsumsi daging segar juga sangat mempengaruhi permintaan, beda dengan di negara-negara maju yang sudah terbiasa mengkonsumsi daging beku.

Pengembangan usaha ternak ayam broiler akan berhasil apabila peternak mampu mengelola usaha ternaknya dengan baik. Pengelolaan usaha ternak ayam broiler harus ditunjang dengan kemampuan manajemen yang baik, mulai dari manajemen produksi, keuangan, sumberdaya manusia, sampai kepada manajemen pemasaran. Peternak sebagai pengambil keputusan bisnis harus memiliki kompetensi yang baik dalam mengelola seluruh fungsi perusahaan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan usahanya. Kemampuan manajemen yang baik harus ditunjang oleh infrastruktur peternakan yang memadai. Infrastruktur yang memadai dapat ditunjukkan dengan kemudahan akses terhadap jalan, jaringan listrik dan telepon, sumber mata air, tersedianya kandang dan peralatan kandang yang layak pakai, dan sebagainya. Selain itu,penggunaan teknologi yang tepat guna juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung infrastruktur peternakan yang memadai, infrastruktur yang baik merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan usaha ternakayam broiler yang dijalankan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar