Senin, 04 November 2013

"+"AYAM BROILER PFROBIOTIK


KESIMPULAN DAN SARAN PENELITIAN PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA AYAM ARAB



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1   Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka simpulan dalam penelitian ini adalah :
1.      Proses pembuatan probiotik alami yang terdiri dari umbi rumput manggata dan buah mengkudu yang difermentasikan pada media air kelapa tua yang dibantu oleh mikroba yang berasal dari terasi membutuhkan waktu selama 14 hari.
2.      Probiotik alami yang ditambahkan pada air minum ayam arab fase grower  memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertambahan bobot badan dan penambahan 6 ml probiotik alami memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pertambahan bobot badan dibandingkan dengan penambahan 3 ml probiotik alami.
3.      Probiotik alami yang ditambahkan pada air minum ayam arab fase layer memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap produksi telur dan penambahan 6 ml probiotik alami memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap produksi telur dibandingkan dengan penambahan 3 ml probiotik alami.

5.2  Saran
Pengembangan bioteknologi khususnya dalam bidang peternakan dalam rangka peningkatan produksi peternakan dengan pemanfaatan bahan-bahan alami yang murah dan mudah diolah perlu terus ditingkatkan, olehnya itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjutnya terhadap bahan-bahan alami lainnya terutama pada proses pembuatan dan dosis yang tepat dan sesuai terhadap pertumbuhan dan produksi peternakan baik daging dan telur.



                                                                                                   

Minggu, 03 November 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA AYAM ARAB



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Pembuatan Probiotik  Bahan Alami
Pada percobaan pembuatan probiotik bahan alami yang terdiri dari campuran umbi rumput manggata dengan buah mengkudu yang difermentasikan menggunakan media air kelapa tua dan dibantu oleh mikroba yang berasal dari terasi, maka diperoleh hasil sebagaimana terdapat pada Tabel 5.
              Tabel 5. Data hasil pengamatan waktu pembuatan probiotik alami
Keadaan Gas
Pengataman hari ke :
Ket
3
5
7
9
11
13
15
17

Ada



Tidak ada








Berdasarkan data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa proses fermentasi pembuatan probiotik  bahan alami membutuhkan waktu dua minggu yakni probiotik siap digunakan. Hal tersebut ditandai oleh tidak terbentuknya lagi gas yang dapat membuat wadah jergen (tempat fermentasi) menggelumbung atau proses fermentasi telah berhenti atau selesai. Probiotik hasil fermentasi tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sebelum gunakan. Cara penyimpanan probiotik alami agar tetap dalam keadaan stabil yakni ditempatkan dalam wadah tertutup pada suhu ruangan (suhu kamar) dan tidak terkena matahari langsung.
Pada proses pembuatan probiotik alami tersebut terjadinya proses fermentasi yang diakibatkan oleh berubahnya struktur kimia umbi rumput manggat dan buah mengkudu menjadi senyawa lain oleh enzim yang dihasilkan oleh jasad renik (mikroba) dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob). Penutupan wadah (jergen) tempat penyimpanan larutan campuran antara umbi rumput manggata dan buah mengkudu dengan pengencer atau media air kelapa bertujuan agar proses fermentasi berlangsung tanpa oksigen (anaerob). Keadaan anaerob memungkinkan jasad renik (mikroba) dapat bekerja secara optimum untuk menghasilkan enzim yang dapat mengubah larutan tersebut menjadi senyawa lain. Senyawa yang terbentuk tersebut bila diberikan kepada ayam arab akan bermanfaat dalam membantu proses metabolisme dan sistem pencernaan ayam arab.   Menurut Kamus Pertanian Umum (2005) bahwa fermentasi adalah proses yang mengubah struktur kimia suatu zat menjadi senyawa lain oleh enzim yang dihasilkan jasad renik dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob).
Penggunaan bahan alami dalam pembuatan probiotik ini yang terdiri dari umbi rumput manggata dan buah mengkudu karena kedua bahan tersebut kaya akan senyawa bioaktif  yang sangat bermanfaat bagi ternak (ayam arab).  Digunakannya air kelapa tua sebagai media fermentasi karena air kelapa sangat higenis karena secara alami tersimpan dalam buah kelapa yang tertutup sehingga tidak tercemar oleh bahan kimia lainnya. Selain itu, air kelapa tua juga kaya akan senyawa biologi yang bermanfaat dengan pH 4,8-5,3  (Akbar Fahmi, dkk., 2006)
     
4.2    Aplikasi Probiotik Alami terhadap Ayam Arab
Pada percobaan penggunaan probiotik alami terhadap ayam arab dalam penelitian ini dilakukan pada dua fase ayam yaitu : (a) fase grower untuk melihat pengaruh terhadap pertambahan bobot ayam dan (b) fase layer untuk melihat pengaruh terhadap produksi telur.
Fase Grower                                                       
Hasil pengamatan penggunaan probiotik alami terhadap pertambahan bobot ayam arab pada grower yang dilakukan selama enam minggu terlihat pada Gambar 3.
Pada Gambar 3 menunjukkan terjadi perbedaan pertambahan bobot badan ayam yakni bobot badan ayam yang diberikan probiotik alami lebih tinggi (G.1 dan G.2) dibandingkan dengan yang tidak diberikan probiotik alamii (G.0). Hal ini menunjukkan bahwa probiotik alami yang diberikan kepada ayam arab melalui penambahan pada air minum dapat membantu proses metabolisme dan sistem pencernaan ayam arab.
Respons ayam arab terhadap pemberian probiotik alami lebih terlihat mulai pada minggu ketiga dan semakin nampak seiring dengan lamanya pemberian probiotik  (minggu ke 4 sampai minngu ke 6). Hal ini menunjukkan makin lama pemberian probiotik alami akan memberikan respons (pengaruh) yang lebih baik terhadap pertambahan bobot badan ayam karena metabolisme dan sistem pencernaannya makin baik. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan mikroorganisme didalam usus (sistem pencernaan ayam) makin banyak yang membantu dalam propses pencernaan makan dan metebolisme sehingga zat-zat makanan lebih efektif terserap di dalam sistem pencernaan.
   
 Gambar 3. Pertambahan bobot badan ayam arab grower yang diberikan  
                      probiotik.
Pada gambar 3 menunjukkan bahwa pemberian probiotik alami sebanyak 6 dalam 1 liter air (G.2) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap pertambahan bobot badan ayam jika dibandingkan dengan  pemberian probiotik alami sebanyak 3 ml dalam 1 liter air (G.1). Rata-rata bobot badan ayam pada akhir minggu ke 6 pada perlakuan (G.2) adalah 741,75  gram/ekor lebih besar dibandingkan dengan rata-rata bobot badan ayam pada perlakuan (G.1) yang hanya sebesar 662,65 gram/ekor.
Fase Layer   
Pengamatan pengaruh pemberian probiotik alami terhadap ayam arab pada fase layer dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat produksi telur ayam arab yaitu dari segi jumlah telur yang dihasilkan perminggu dan berat telur yang dihasilkan perminggu dari setiap perlakuan. Pada minggu pertama, telur yang dihasilkan tidak digunakan sebagai data pengamatan karena diduga telur yang dihasilkan pada minggu pertama setelah perlakuan  diberikan masih terdapat pengaruh atau keadaan sebelumnya. Kemungkinan ini dapat terjadi karena pembentukan satu butir telur membutuhkan waktu yang lama sehingga pengaruh makan atau minuman yang dikonsumsi ayam masih ada pada minngu pertama atau pada telur yang dihasilkan pada minggu pertama dalam penelitian. 
Dari  hasil penelitian ini ternyata produksi telur ayam arab yang diberikan probiotik alami (L.1 dan L.2) melalui penambahan pada air minum lebih banyak jika dibandingkan dengan ayam arab yang tidak diberi probiotik alami (L.0). Hal ini menunjukkan bahwa probiotik alami berguna untuk meningkatkan produksi telur karena dapat membantu pencernaan makanan sehingga zat makan yang dibutuhkan ayam untuk menghasilkan telur dapat terpenuhi.
Pada perlakuan (L.2) yaitu pemberian probiotik sebanyak 6 ml dalam 1 liter air minum ayam arab menunjukkan jumlah telur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan (L.1) probiotik sebanyak 3 ml dalam 1 liter air. Hal ini menunjukkan penggunaan probiotik sebanyak 6 ml mampu meningkatkan mikroorganisme dalam sisitem pencernaan ayam sehingga nutrien (zat makanan) yang dibutuhkan ayam dalam menghasilkan telur dapat terpenuhi. Untuk lebih jelasnya data jumlah telur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
             Tabel 6. Jumlah telur mingguan pada ayam arab fase layer
Perlakuan
                    Jumlah Telur  Minggu Ke ......
I
(butir)
II
(butir)
III
(butir)
IV
(butir)
V
(butir)
VI
(butir)
L.0. Total

9
10
11
12
12
L.1. Total

10
11
13
14
14
L.2. Total

10
11
13
14
16

Selain jumlah telur yang lebih banyak, pemberian probiotik alami pada ayam arab fase layer juga mempengaruhi rata-rata berat telur ayam. Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa ayam yang diberi probiotik (perlakuan L.1 dan L.2) mempunyai rata-rata berat telur lebih besar  yaitu berkisar antara 38 – 40 gram perbutir jika dibandingkan dengan berat rata-rata telur  tanpa pemberian probiotik yaitu hanya berkisar 37,5 -38,5 gram per butir.          
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa perbedaan jumlah pemberian probiotik terhadap rata-rata berat telur ayam arab, yakni ayam arab yang diberi 6 ml probiotik (L.2) dalam 1 liter air minum mempunyai rata-rata berat telur berkisar antara 38 – 40 gram perbutir jika dibandingkan dengan pemberian probiotik yang hanya 3 ml dalam 1 liter air minum yaitu hanya sekitar 37,5 – 39,5 gram perbutir.
Tabel 7. Berat telur mingguan pada ayam arab fase layer

Perlakuan
                                 Minggu Ke ......
I
     
II
(gram)
III
(gram)
IV
(gram)
V
(gram)
VI
(gram)
L.0. Total

337,5
375
418
462
462
L.0. Rataan

33,75
37,5
38
38,5
38,5
L.1. Total

375
418
494
532
553
L.1. Rataan

37,5
38
38
38
39,5
L.2. Total

380
423,5
507
546
640
L.2. Rataan

38
38,5
39
39
40

Berdasarkan data hasil pengamatan pada Tabel 7 menunjukkan bahwa perbedaan jumlah pemberian probiotik juga menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap rata-rata berat telur ayam arab, yakni ayam arab yang diberi 6 ml probiotik (L.2) dalam 1 liter air minum mempunyai rata-rata berat telur berkisar antara 38 – 40 gram perbutir jika dibandingkan dengan pemberian probiotik yang hanya 3 ml dalam 1 liter air minum yaitu hanya sekitar 37,5 – 39,5 gram perbutir.
Probiotik alami dapat bermanfaat bagi pertumbuhan dan produksi ayam arab karena membantu keadaan atau pertumbuhan mikroorganisme  yang terdapat dalam usus ayam. Perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme menjadi lebih banyak di dalam usus  selanjutnya akan menghasilkan enzim yang mampu meningkatkan daya cerna makanan yang dikonsumsi oleh ayam. Selain itu, pemberian probiotik pada ayam menjadikan usus ayam menjadi tebal sehingga zat-zat makan dapat diserap dengan efektif dalam sistem pencernaan.